5 Puisi Terbaik Spesial Hari Guru Nasional 2025

puisi hari guru nasional 2025

Ngawen – Dari lima puisi yang ditulis para siswa SMK Nurul Huda Pudak Ngawen, terlihat satu benang merah yang sama: guru adalah cahaya dalam perjalanan mereka. Para guru digambarkan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang sabar, terus hadir meski dunia makin cepat berubah.

Mereka bukan hanya mengajar, tapi menuntun, menguatkan, dan menyalakan harapan. Lewat puisi-puisi ini, para siswa menyampaikan satu pesan sederhana namun tulus. Terima kasih karena para gurulah yang membuat masa depan mereka lebih terang.

Baca juga: Apa Makna Guru Bagi Kita?

5 Puisi Terbaik Siswa SMK Nurul Huda Ngawen Spedial Hari Guru Nasional

Pelita Kehidupan

oleh: Endang Siti S.

Belantara jagat pernah menggelap
Tak ada suara tegas terucap
Sepinya gulita pernah melahap pelita
Menerpa puluhan manusia buta abjad

Detik itu, engkau hadir bagai rembulan
Terangi jalan demi tak salah langkah
Luasnya hatimu mengentaskan kebodohan
Mengaliran pengetahuan dan kebijaksanaan

Enkau ada. Bagai Pelangi di cakrawala
Menujukkan keindahan elemen warna
Mewarnai dunia dengan cinta dan kasih sayang
Menghubungkan dengan dunia lewat kepedulian

Engkau pahlawan tanpa jasa
Pembuka pintu ilmu, mata hati cerah
Teruntuk masa depan kita
Guruku, engkaulah pelita kehidupan

***
Diantara Langkah Masa Depan

Oleh: Siti Maimunah

Guru…
Di dunia yang serba cepat ini
Ketika semua orang berlomba mengubah hidup dengan satu klik
Kau tetap berdiri di depan kelas
Dengan cara yang paling sederhana
Menjelaskan
Menuntun
Dan mendengar

Kadang aku berpikir
Bagaimana kau bisa bertahan
Di tengah dunia yang terus berlari
Kami datang dengan kepala penuh notifikasi
Dengan hati tidak membandingkan hidup
Dengan pikiran yang terbelah
Antara pelajaran dan timeline yang tak pernah tidur

Namun kau sabar
Selalu sabar
Bahkan ketika kami sering menatap meja
Daripada menatap mata yang engkau arahkan
Pada harapan kami sendiri

Guru…
Kau tak memakai tongkat kapur lagi
Tapi memakai kata kata
Yang tetap putih dan bersih
Meski dunia terasa semakin gelap
Kau tidak hanya mengajarkan rumus
Tapi juga cara bernapas di tengah kekacauan
Cara berdiri tegak
Ketika hidup terasa terlalu berisik

Pak, Bu…
Tak ada jubah superhero yang kau pakai
Tak ada sorotan yang mengikuti langkahmu
Tak ada lagu kemenangan
Setiap kali kau berhasil membuat satu murid paham
Tapi aku tahu
Di balik tugas menanggung
Dan kadang senyum yang dipaksakan
Kau menyimpan mimpi
Agar kamu tumbuh menjadi seseorang
Malam – malammu mungkin lebih panjang
Dari pada siang kami
Karna kau mengorbankan waktu istirahatmu
Hanya untuk menyiapkan esok
Yang belum tentu kami hargai

Tapi kau tetapi datang
Dengan semangat yang pelan dan pasti
Seperti matahari pagi
Yang tidak pernah meminta tepuk tangan
Meski dialah alasan dunia kembali terang
Dan ketika waktu
memisahkan kita,
Ketika aku berjalan keluar,
Mengejar mimpi-mimpi yang dulu
Kau bantu aku lihat,
Kau akan tetap menjadi bagian
Dari setiap keberanian yang kubawa

Sebab masa depan yang ku bangun
Meski modern, cepat, dan berubah-ubah
Tetap berdiri di atas nama seorang guru
Yang pernah percaya
Bahwa aku bisa lebih dari yang aku pikirkan

Pak, Bu…
Terima kasih
Karena di tengah dunia yang terus bergerak
Kaulah yang tetap menjadi arah

***

Terima Kasih Guruku

Cahaya kehidupan Guruku, kau datang setiap pagi
Membawa cahaya di tengah kegelapan kami
Walau tak terlihat mahkota di kepalamu
Namun ilmumu menjadi cahaya hidup kami

Kau mengajarkan ke Amertaan
Mengajarkan aksara dengan penuh kasih sayang
Setiap ucapan yang kau lontarkan
Memberi makna dan cahaya pada kami

Kami belajar sabar darimu
Dan tumbuh karena mu
Adalah doa untuk masa depan kami
Jika ilmu adalah benih
Maka engkaulah taman yang merawatnya
Kami tumbuh bersamamu

Sangat besar jasamu bagi kami
Meski kadang kami sudah diatur
Kau sabar menghadapi kami
Hari ini kami ingin berkata

“Terimakasih guruku, kami bangga padamu”

***

Pelita Kehidupan

Engkau datang
Tanpa meminta dikenang
Namun setiap pembelajan yang engkau berikan
mampu menyatakan berjuta cahaya kehidupan

Dibalik semangatmu yang membara
Tersimpan rasa lelah yang tak terkira
Dibalik teguranmu yang tegas
Tersimpan rasa sayang yang tak terbatas

Engkau tak hanya mengajarkan pendidikan
Namun juga arti kehidupan
Tanpa adanya peranmu
Kami hanyalah sebatas benalu

Terimakasih atas semua jasamu, Guru

***

Sang Pahlawan

Hanya bisa lewat aksara ku ungkapkan
Semua tentangmu wahai Sang Pahlawan
Bukan tentang Ir.Soekarno atau Moh.Hatta
Tapi tenang guru-guru kami tercinta

Kalianlah guru-guru kami tercinta
yang mempunyai kesabaran tiada batasnya
Suara kalian keras dan lantang
Saat menerangkan dipenuhi amanat-amanat kasih sayang

Kalianlah Guru-guru kami
yang mengajari kami dengan sepenuh hati
Maaf atas perlakuan kami
yang kadang membuat kalian sakit hati

Tidak kenal lelah dan peluh,
kalian memberikan ilmu dengan penuh
Terima kasih wahai sang Pahlawan tanpa tanda jasa
Perjuanganmu yang mulia akan kami kenang sepanjang masa